PERANAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR AL-QURAN DI TPQ HIADATUL KHOIRKARANGBESUKI-SUKUN MALANG

PERANAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR AL-QURAN DI TPQ HIADATUL KHOIRKARANGBESUKI-SUKUN MALANG

Oleh
Jamuddin (13150159)

Abstark

Guru adalah orang yang mendidik. Pengertian ini memberi kesan bahwa pendidik adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang mendidik. Secara khusus menegaskan bahwa guru berarti orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing.
Belajar mempelajari al-Quran merupakan kewajiban bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan. Dari mulai jenjang anak-anak hingga ada jenjang lanjut usia. Karena itulah di Indonesia ini terdpat berbagai macam lembaga untuk mempelajari al-Quran, baik itu di pondok-pondok pesantren, sekolah-sekolah, madrasah, TPQ maupun di rumah-rumah.
TPQ itu sendiri yang menjadi objek penelitian, karena peneliti tau kondisi keseharian yang ada di TPQ tersebut. Ini cukup menarik karena yang di teliti adalah TPQ  yang sama halnya meneliti taman kanak-kanak, karena mayoritas peserta didik di TPQ tersebut masih duduk di bangku taman kanak-kanak.


Kata Kunci: Guru Dan  Proses Pembelajaran Al-Quran.




A.    Pendahuluan

Belajar al-Quran merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim, dari kecil kita sudah di didik untuk belajar membaca al-Quran, baik itu di rumah, langgar, sekolah-sekolah, atau pun masjid. Seperti yang saya lihat di masjid Hidayatul Khoir, di masjid itulah terdapat TPQ tempat anak-anak belajar membaca al-Quran dan memahami kandungan al-Quran. Selain belajar al-Quran, para santri yang sudah tingkat al-Quran ada tambahan pengajian yaitu kitab fiqih dan tauhid,dari sini kita bisa sedikit melihat kualitas TPQ tersebut.
TPQ yang sudah lama bediri ini mengalami pasang surut dan maju mundur lantaran tenaga pengajarnya yang silih berganti. Namun, sekarang bisa dikatakan maju karena ada tambahan pengajar dari luar kota. Khususnya mahasiswa UIN yang tinggal disekitar  masjid Hidayatu Khoir. Hal ini bias menambah kualitas TPQ itu sendiri.

B.     Kajian Teori
1.      Pengertian Guru
Secara terminologi, guru sebagaimana dijelaskan oleh WJS Poerwadarminta adalah “Orang yang mendidik”.Pengertian ini memberi kesan bahwa pendidik adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang mendidik.
Secara etimologi, istilah guru sebagaimana dijelaskan oleh Hadari Nawawi adalah “Orang yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran         di sekolah/kelas.Secara khusus ia menegaskan bahwa guru berarti “Orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing
2.      Karakteristik Kepribadian Guru
            Menurut tinjauan psikologi, kepribadian adalah sifat hakiki individu yang tercermin pada sikap dan perbuatannya yang membedakan dirinya dari yang lain. Mc Leod (1989) mengartikan kepribadian (personality) sebagai sifat yang khas yang dimiliki oleh seseorang. Dalam hal ini, kepribadian adalah karakter atau identitas. Kepribadian guru mempunyai pengaruh langsung dan kumulatif terhadap hidup dan kebiasaan-kebiasaan belajar para siswa. Yang dimaksud dengan kepribadian di sini meliputi pengetahuan, keterampilan, ideal, sikap dan juga persepsi yang dimilikinya tentang orang lain.

3.      Kompetensi Dasar Guru
A.  Kompetensi pedagogik
B.  Kompetensi profesional
C.  Kompetensi kepribadian
D.  Kompetensi sosial
4.      Hubungan Guru dan Proses Belajar Mengajar
            Hal pokok mengenai hubungan antara guru dengan proses belajar mengajar. Hal-hal pokok tersebut meliputi konsep dasar PMB, fungsi guru dalam PMB, dan posisi guru dalam PMB.
1.      Konsep dasar proses belajar mengajar
2.    Definisi dan komunikasi dalam proses belajar mengajar

5.      Peranan  atau Fungsi Guru dalam Proses Belajar Mengajar
Peranan guru dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
Ø  Guru sebagai designer of instruction
Ø  Guru sebagai manager of instruction
Ø  Guru sebagai evaluator of student learning
Ø  Guru sebagai Motivator
Ø  Guru sebagai Pemberi Inspirasi
Ø  Educator (pendidik)

6.      Ragam Guru dalam Proses Mengajar-Belajar

a.       Pertama, guru otoriter (authoritarian).Secara harfiah, otoriter berarti berkuasa sendiri atau sewenang-wenang.
b.      Kedua, guru laissez-faire (sebut: lezei fee), padanannya adalah individualisme (paham yang menghendaki kebebasan pribadi).
c.       Ketiga, guru demokratis (democratic). Arti demokratis adalah bersiat demokrasi, yang pada intinya mengandung makna memperhatikan persamaan hak dan kewajiban semua orang.
d.      Keempat, guru yang otoritati (authoritative). Otoritatif berarti berwibawa karena adanya kewenangan baik berdasarkan kemampuan maupun kekuasaan yang diberikan.


7.      Standar Guru
A. Kualifikasi Akademik Guru
 B. Standar Kompetensi Guru
C.  Memiliki Sertifikat Pendidik
D. Sehat Jasmani Dan Rohani.

C.    Hasil Penelitian
Sesuai dengan apayang peneliti ketahui setelah di adakannya opbservasi atau  penelitian, peneliti menemukan fenomena yang cukup dikagumi antara guru dan murid yang ada di TPQ Hidayatu Khoir tersebut. Hal tersebut membuat peneliti ingin mengobservasi lokasi tersebut. Setelah saya amati dan pelajari ada beberapa hal yang berkaitan dengan materi yang telah di pelajari.
Dari sekian banyak pengajar yang ada di TPQ tersebut, ada beberapa pengajar yang terlihat demokratis ada juga yang terlihat otoritati. Hal tersebut diketahui dari cara mengajar dan cara bergaul dengan para muridnya,  dengan demikian sangatlah penting bagi para pengajar memiliki kompetensi dasar sebagai pengajar.
Dilihat dari peranan guru yang terdapat di TPQ tersebut, dapat diketahui selain menjadi seorang educator juga menjadi motivator. Hal ini diketahui setiap kali para santri disuguhi motivasi oleh para pengajar agar semangat dalam belajar al-Quran, ini sangat membantu dalam proses belajar al-Quran di TPQ tersebut. Hingga saat ini hal tersebut masih berlangsung, sehingga para santri semakin semangat dalam mempelajari al-Quran.
Dalam pergaulan sehari-hari antara pengajar dan pendidik yang ada di TPQ Hidyatul Khoir sangat dekat, karena saking dekatnya terkadang bercanda layaknya teman sendiri. Hal ini sering terjadi lantaran kedekatannya pengajar dengan peserta didik. Dalam memberikan materi misalnya, pengajar tidak memberikan pengajaran kecuali sesuai dengan apa yang diinginkan peserta didik. Para pengajar bagaikan manager bagi para santri TPQ Hidayatu Khoir, hal tersebut sesuai dengan materi yang saya pelajari di mata kuliah psikologi pendidikan.
Proses pembelajaran al-Quran di TPQ Hiayatul Khoir tersebut dibilang sederhana, dalam pembelajarannya ada tingkatan kelas-kelasnya, mulai jilid 1 sampai jilid 6, dan paling tinggi adalah a-Quran. mayoritas yang mengajar di TPQ Hidayatul Khoir adalah mahasiswa UIN Malang, termasuk peneliti sendiri. Mekipun para pengajarnya masih muda tetapi tak menurunkan kualitas TPQ tersebut, malah memberikan apresiasi penuh hingga bisa bertahan dan bisa istiqomah dalam mendakwahkan ajaran al-Quran.



D.    Simpulan
Sesuai yang telah di paparkan di atas, bahwa guru adalah orang yang mendidik atau orang yang kerjanya mengajar danmemberikan pelajaran. Yang bertanggung jawab dalam proses belajar mengajar, terutama yang terdapat di TPQ Hidayatul Khoir para pengajar dituntut untuk bertanggung jawab dalam proses belajar mengajar al-Quran.
Selain itu juga para pengajar selain menjadi educator juga menjadi motivator, memberi inspirasi dan manager bagi para santri di TPQ Hidayatul Khoir. Hal tersebut sesuai apa yang telah dipelajari dalam mata kuliah psikologi pendidikan, salah satunya yaitu guru yang demokrais. Guru demokratis sangat di sukai banyak santri dari pada guru yang otoriter. Hal tersebut membuat dikethui dari metode atau cara pengajrannya setiap hari. Inilah yang bisa  diketahui di TPQ Hidayatul Khoir yang sejalan dengan apa yang di inginkan peneliti dalam mata kuliah psikologi pendididkan.












DAFTAR PUSTAKA


Syah, Muhibbin, 2000, Psikologi Pendidikan, Badung: Remaja Rosdakarya
Haidir & Salim, Strategi Pembelajaran, Medan : Perdana Publishing, 2012.
E. Mulyasa.2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Jamal Ma’mur Asmani. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, Dan Inovati,, cetakan VII. Diva Press. Jogjakarta. 2010.
WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta, Gramedia, 1980),          Cet ke-12.
 Jhon M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Bahasa Inggris Indonesia, (Jakarta : Gramedia, 1980), Cet ke-8.
 Hans Wehr, A Dictionary of Modern Written Arabic, (Bairut : Librarie du Liban, London : Mac. Donald dan Evans, Ltd., 1974), Cet ke-4.
Naquib Al-Attas, Konsep Pendidikan Dalam Islam, (Bandung : Mizan, 1984).
Hadari Nawawi, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas, (Jakarta : Haji Masagung, 1989, 1989), Cet ke-3.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Kaligrafi KH. M. Faiz Abdul Razaq

Biografi KH. M. Faiz. Abdur Rozaq, Lc

sejarah pondok pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon pondok tertua