Bermain adalah jawaban terhadap pertanyaan,
Bagaimana sesuatu yang baru pernah terjadi?
(Jean Piaget)
Mendengar kata bermain rasa-rasanya kita kenal dengan masa lalu
ketika kita masih kecil, ya memang masa kecil adalah masa dimana kita selalu
bermain dan hal semacam itu memang wajarlah namanya juga anak-anak. Namun,
tahukah anda bahwa pada anak kecil atau bayi yang berumur tiga tahun pertama
itu mempunyai psikososial juga loh,
rupanya bayi sudah mulai berkembang dalam tiga tahun pertama. Tetapi setiap
bayi tentu mempunyai kepribadian yang berbeda-beda sehingga muncullah perpaduan
yang relative konsisten antara emosi, tempramen, pikiran, dan perilaku yang
membuat seseorang terlihat berbeda dan unik.
Dalam perkembangan psikososial pada bayi yang berusia tiga tahun
pertama ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, yaitu emosi, bayi
juga bias emosi ya,,, kenapa tidak bayi juga manusia seperti kita dan itu
gambaran kita waktu kecil, misalnya kesedihan, kita tahu bahwa kesedihan bayi
itu di ekspresikan melalui mulut yaitu dengan menangis, lalu kesenangan ya
biasanya bayi kalau lagi senang itu kan tertawa seperti halnya kita orang
dewasa bukan, lalu adalagi rasa takut, nah rasa takut ini merupakan subjektif
terhadap pengalaman yang berasosiasi denga perubahan fisiologis dan perilaku
bayi tersebut.
Selanjutnya yaitu tempramen, tempramen merupakan sesuatu yang
kerakteristik sesorang, cara biologis dasar untuk mendekati atau bereaksi
terhada inividu atau situasi. Yan paling penting adalah tempramen diartikan
sebagai bagaimana perilaku itu, bukan apa yang dilakukan. Tempramen
berdampak tidak hanya pada bagaimana
bayi melakukan pendekatan dan bereaksi terhadap dunia luar, akan tetapu
bagaimna mereka mengatur mental, emosional dan funsi perilaku itu sendiri.
Pengalaman sosial juga masuk pada perkembangan psikososial bayi, namun
hal itu berdasarkan budaya masing-masing. Tetapi jangan lupa bahwa orang tua
merupakan yang paling dominan, ibu yang merawat dan membesarkan kita memberikan
kenyamanan dalam kontak yang paling dekat, ayah pun demikian, tetepi peran ayah
pada dasarnya memang dalam konstruksi social. Namun, ayah lebih terlibat dalam
kehidupan anak-anak secara ekonomi, emosional serta dalam menggunakan waktu.
Nah itulah sedikit ulasan untuk menambah wawasan kita dalam
memahami kehidupan anak-anak. Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar